Sejarah

Masa Pengabdian Selama 30 Tahun (1968-1998)

Sejak kembalinya Suryani Thaher dan Syathiry Ahmad dari Cairo Mesir pada tahun 1967 beliau langsung mendapat mandat dari Ayahanda KH Tohir Rohili untuk melanjutkan Perjuangan Attahiriyah yang sudah dirintis oleh Ayahanda KH Tohir Rohili sejak tahun 1951, sejak saat itulah Suryani Thaher didampingi Suami Syathiri Ahmad menata pendidikan dakwah. Yang pertama kali dibuka adalah Membuka Majlis Taklim Khusus Kaum Ibu pada tahun 1968, membuka Pesantren baik untuk Putra maupun Putri, selain menata pendidikan yang sudah ada saat itu, Ibtidaiyah, Diniyah dan Tsanawiyah, Kursus Bahasa Arab dan Kursus Pendidikan Guru Agama.

Tahun berikutnya pada 1969 membuka Pendidikan setingkat Pendidikan Menengah Atas yaitu Aliyah. Selanjutnya pada tahun 1970 berdiri Universitas Islam Attahiriyah.Selama 4 tahun pertama beliau mengkonsentrasikan konsolidasi Internal.

Setelah landasan internal sudah mulai tertata, lalu tuntutan masyarakat baik di Jakarta maupun diluar Jakarta semakin meningkat hingga dalam kurun waktu 10 tahun berdiri Cabang-cabang Attahiriyah, antara lain di Cipinang Besar Jakarta timur, Pejaten Pasar Minggu Jakarta Selatan, Ciracas Pasar Rebo Jakarta Timur, Penggilingn Cakung Jakarta Timur.

Pada tahun 1980an Suryani Thaher mulai meningkatkan Kiprahnya dengan melakukan pembenahan Fisik serta menyiapkan generasi penerus melalui alumni-alumni yang telah berhasil beliau didik selama kurun waktu 12 tahun baik melalui pendidikan Formal maupun Alumni Pesantren serta mencetak Dai’ dan Daiah yang siap terjun di masyarakat.

Beliau juga mulai mengembangkan kiprahnya ke Pemerintahan melalui Organisasi ke Islaman dan pernah 1 periode sebagai anggota MPR RI. selain itu kedekatan Ibu Suryani dengan Birokrasi Pemerintahan daerah antara lain dengan Gubernur DKI Jakarta mulai dari Ali Sadikin, Suprapto, Wiyogo, Cokropranolo, Sutiyoso dan terakhir secara total mendukung serta turut mengangkat Gubernur DKI Fauzi Bowo untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Selain di Pemerintah Daerah, Suryani Thaher juga beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Presiden dan Wakil Presiden dalam beberapa kegiatan Dakwah Sosial dan Pendidikan, antara lain dengan Ibu Tien Suharto, Pak Tri Sutrisno dan Ibu (Wakil Presiden RI), Bj Habibi didalam kegiatan acara Attahiriyah dan Seminar-seminar Nasional. Secara khusus dengan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid beberapa kali mendapingi beliau dalam kunjungan kerja Presiden dibeberapa daerah di Indoensia.

Selain dengan Presiden terpilih, beberapa kali dikunjungi oleh Calon-calon Presiden sebelum masa pemelihan Umum antara lain: Hamzah Haz, Hasyim Muzadi,Agum Gumelar, Susilo Bambang Yudoyono didalam mendiskusikan masalah-masalah yang sedang berkembang dalam konteks komunitas Ibu-Ibu Majlis Taklim di Ibu kota.

Selain itu beliau aktif dibeberapa Organisasi-organisasi internal seperti Majlis Ulama, Alumni Timur tengah serta mengembangkan dan memperkenalkan Attahiriyah ke mancanegara antara lain Saudi Arabia, Cairo mesir, Qatar, Bahrain, Kuwait, Maroko, cina, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia.

Yayasan Assuryaniyah (1989-2006)

Dalam periode ini Dr H S Suryani thaher memprioritaskan aktifitasnya dalam bidang pendidikan tinggi serta pengembangan Dakwah serta kegiatan pendukung lainnya , salah satu Metode dakwah yang dilaksanakan adalah dengan metode “Multi Level” dimana pada setiap hari Jum’at berkumpul sekitar 300 orang Pimpinan Majlis Taklim se Jabodetabek di Graha Assuryaniyah Kampung melayu jakarta. Pada kesempatan tersebut Ibu DR H S Suryani Thaher menyampaikan Dakwahnya kepada Pimpinan Majlis Taklim, selanjutnya para Pimpinan Majlis taklim tersebut melanjutkan secara estafet Ilmu yang didapatkan melalui Forum Mudzakaroh tersebut kepada Masyarakat dan Jamaahnya pada masing-masing diwilayahnya. Metode ini terbukti efektif dan efisien dimana 300 an pimpinan Majlis Taklim tersebut tersebar di wilayah Jabodetabek.

Selain Dakwah tersebut diatas , selama periode itu telah berdiri Graha Assuryaniyah bangunan berlantai 4 di Jl Kampung Melayu Kecil III No.46-47 Jakarta, diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan Assuryaniyah yang terdiri dari:

  • Majlis Mudzakaroh
  • Pusat kajian Dakwah
  • Laboratorium Dakwah
  • Lembaga Konsultasi Keluarga sakinah
  • Lembaga Bantuan Hukum
  • Kursus Bahasa Arab dan Dakwah
  • Lembaga crisis Center
  • Induk Koperasi Wanita Assuryaniyah
  • Assuryaniyah Education Center

Untuk Bidang Pendidikan tinggi sejak memimpin Universitas Islam Attahiriyah sebagai rektor tercatat telah meluluskan sekitar 7.000an Mahasiswa Program Strata-1 dan sekitar 400an Mahasiswa strata 2 (Pasca sarjana) melalui 4 Fakultas (Fak Agama Islam, Hukum, Teknik, ekonomi) yang terdiri dari 8 Program Studi (Prodi) dan saat ini sekitar 4.500 an mahasiswa yang masih aktif melakukan perkuliahannya di Universitas Islam Attahiriyah

Untuk Bidang Sosial keagamaan tercatat selama periode tersebut Assuryaniyah telah melakukan fungsi sosialnya antara lain Pembagian sembako kepada masyarakat yang kurang mampu dengan cara menghimpun dari Masyarakat untuk selanjutnya dibagikan kepada masyarakat. Hal yang telah dilakukan adalah menampung sekitar 1.500 masyarakat yang tertimpa musibah banjir besar di ibukota, hampir 10 harimasyarakat ditampung dan mendapat pelayanan yang maksimal dari berbagai unsur baik kalangan swasata maupun Pemerintah.

Landasan Awal Pengembangan Assuryaniyah Islamic Center (2006-2015)

Diawali dengan keterbatasan lahan yang dimiliki di Pusat kegiatan di Kampung Melayu Jakarta Selatan dan Penggilingan cakung Jakarta Timur, ada pemikiran untuk lebih mengembangkan kegiatan Pendidikan dan Dakwah serta Sosial Keagamaan keluar Jakarta, mengingat lahan dan areal di Jakarta sudah tidak mungkin lagi dikembangkan

Alhamdulillah Niatan yang luhur ini disambut dengan adanya niatan dari salah seorang jamaah Haji dan Umroh Assuryaniyah Bapak H Abd Basyir(alm) yang mewakafkan tanahnya di daerah Cimuning Mustika Jaya Bekasi Jawa Barat pada Bulan November 2006, dari Kebun seluas sekitar 7.000 m2 pertama kali yang dilakukan adalah mengumpulkan Ibu-Ibu Pimpinan Majlis Taklim dan beberapa tokoh masyarakat di sekitar Cimuning untuk menancapkan niatan luhur dari pewakaf untuk menjadikan tanah wakaf menjadi lebih bermanfaat dunia dan akherat.

Maka sejak niatan tersebut alhamdulillah secara perlahan-lahan telah dilakukan perluasan lahan di sekitar tanah wakaf menjdi 2 Ha, dengan mencanangkan cimuning sebagai proyek ASSURYANIYAH ISLAMIC CENTER, selain perluasan lahan alhamdulillah dalam kurun waktu sekiar 4 tahun telah berdiri:

Bangunan awal yaitu Bangunan sebagai pusat kegiatan Pengajian khusus untuk ibu-ibu dan sebagai kantor sekretariat Assuryaniyah Islamic Center. Bangunan 2(dua) Lantai pada tahap awal digunakan untuk untuk pendidikan Pra Sekolah yaitu Taman Kanak-kanak dan TPA serta program penitipan anak usia dibawah 5 tahun.

Pembangunan Mesjid AL Busyo yang sudah pada tahap awal pembangunan pondasi serta tiang-tiang penyangga Mesjid, direncanakan akan menjadi pusat kegiatan keagamaan seperti Pengajian, Pendalaman Al Qur’an, serta kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya, diperkirakan akan dapat menampung sekitar 1000 Jamaah untuk melakukan shalat dan sekitar 2,500 an untuk kegiatan Majlis Taklim.
Bangunan 2 (dua) lantai gedung SDI Assuryaniyah.
Bangunan Pondok Pesantren Bustanul Qur’an Assuryaniyah 2 (dua) lantai.
Bangunan gedung SMPI Assuryaniyah yang dalam tahap pondasi dan pemagaran.

Secara fisik terus dikembangkan alhamdulillah selama kurun waktu tersebut telah dilakukan Peringatan maulid Nabi Muhamad SAW dan Isra Mi’raj dihadiri sekitar 15 ribuan jamaah yang juga dihadirii oleh Menteri Agama RI, Menteri Perumahan Rakyat, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan dan beberpa Wakil Gunermur Jawa Barat al Dede Yusuf, Dedy Mizwar, Walikota Bekasi dan Wakil Walikota Bekasi serta berapa tokoh masyarakat baik disekitar Bekasi selain itu tercatat yang pernah menghadiri acara di Assuryaniyah Islamic Center antara Lain Ust Arifin Ilham, Ust Yusuf Mansyru serta penceramah ibu kota.

Selain itu sejak bulan Mei 2007 pada setiap Bulan pada hari senen Minggu ke-2 telah diadakan kegiatan rutin bulanan yaitu pengajian yang langsung dipimpin oleh Ibu Suryani Thaher dihadiri sekitar 800an kaum ibu selain itu pada bulanMei 2008 telah diadakan Pendidikan Pelatihan Dakwah (PPL) bagi kaum ibu sekitar Cimuning pada setiap hari selasa yang saat ini sekitar 70 peserta yang mengikuti kegiatan secara rutin.